JENEPONTO, SULSEL - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tamalatea menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilihan serentak Gubernur-wakil Gubernur Sulawesi Selatan dan Bupati-wakil Bupati Jeneponto tahun 2024.
Sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui Cefe Demokrasi ini, bertempat di Cafe Pelangi, Jl. Poros Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (20/7/2024) malam, sekira pukul 19.30 WITA.
Pada kesempatan tersebut, hadir Komisioner KPU Jeneponto dan anggotanya, para pimpinan PPK Tamalatea, Panwaslu Kecamatan, Camat Tamalatea, Danramil 1425/03, Kapolsek Tamalatae dan PPS se-Kecamtan Tamalatae.
Baca juga:
Jarnas Anies Baswedan DIY Resmikan Poskora
|
Selain itu, hadir juga tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemilih pemula, Mahasiswa KKN Unhas Makassar dan beberapa organisasi lainnya.
Baca juga:
Prabowo Temui SBY, Koalisi Anies Solid
|
Sosialisasi dan pendidikan pemilih ini dihadiri salah satu Dosen Unismuh Makassar selaku Narasumber (Pemateri) Dr Ridwan Fawallang, Shi., MH.
Dr Ridwan Fawallang menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada para penyelenggara pilkada atas terlaksananya kegiatan ini yang dikemas dalam konteks Cafe Demokrasi.
Dikatakan Dr. Ridwan, cafe demokrasi ini salah satu program bagaimana mendisiminasikan tentang pendidikan pemilih berpolitik dan bagaimana demokrasi elektoral konteks pilkada ini lebih bisa dipahami oleh masyarakat.
Ia juga membahas terkait bagaimana menepis money politic yang kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Olehnya itu, kata dia, melalui cafe demokrasi ini selain untuk alat menentukan memilih calon bupati dan wakil bupati tentu melahirkan pemimpin yang paham tentang kebutuhan daerah kedepannya.
"Saya kira kepemimpinan daerah ini perlu ada sirkulasi. Sirkulasi secara fisik calon pemimpin dan gagasan itu juga bersirkulasi, artinya, lebih kepada dinamisasi kemajuan dan Kebijakan-kebijakan daerah, " katanya.
Menurut dia, bahwa cairnya berdemokrasi ini ibarat sama cairnya ngopi di cafe dalam menata menuju Pikada Kabupaten Jeneponto.
"Begitu dinamikanya, seperti orang ngopi di cafe duduk santai sambil berdiskusi ringan. Saya kira cafe demokrasi ini genre milenial ya, untuk mencairkan demokrasi, " jelasnya.
Baca juga:
Rekam Jejak Anies di Jakarta
|
Melalui kegiatan ini, ia berharap terbangun kolaborasi dan kerjasama yang baik oleh semua pihak agar masyarakat lebih aktif menggerakkan pemilih dan menggerakkan kesadaran supaya partisipasi pemilih lebih meningkat.
"Karenanya saya juga mengajak dan berharap sosialisasi dan pendidikan pemilih ini tidak berhenti sampai disini saja, akan tetapi ini diteruskan sampai ke pelosok, " harapnya.
Di tempat yang sama, Koordiv Sosialisasi dan SDM KPU Jeneponto Hasrullah Hafid menambahkan, bahwa tujuan dari kegiatan ini lebih kepada bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih. Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui tahapan-tahapan yang sudah dilaksanakan oleh KPU.
"Jadi kita juga menyampaikan kemasyarakat tahapan-tahapan yang telah terlaksana oleh KPU, " katanya.
Lebih jauh, Hasrullah mengatakan, awalnya kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih ini fokus di Kabupaten. Namun di pilkada ini KPU serahkan ke Kecamatan untuk melaksanakan.
"Jadi awalnya di kabupaten, tapi sekarang kita brigdown ke kecamatan melalui PPK supaya sosialisasi dan pendidikan pemilih ini sampai ke masyarakat, " jelasnya.
Dia berharap melalui kegiatan cafe demokrasi ini pastisipasi pemilih lebih meningkat lagi kedepannya, harap Nasrullah.
Cafe demokrasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab (diskusi) sambil menikmati secangkir kopi pelangi (*)